Peran keluarga dalam membentuk moral anak bangsa memegang peranan yang sangat penting. Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dimana anak-anak belajar nilai-nilai, norma, dan etika yang akan membentuk karakter mereka di masa depan.
Menurut Dr. Arief Budiman, seorang ahli sosiologi dari Universitas Indonesia, keluarga merupakan “sekolah pertama” bagi anak-anak dalam membentuk moral dan nilai-nilai kehidupan. Hal ini sejalan dengan pendapat Bapak Bangsa, Soekarno, yang pernah mengatakan bahwa “pendidikan moral harus dimulai dari keluarga.”
Dalam kehidupan sehari-hari, peran keluarga dalam membentuk moral anak bangsa dapat terlihat dari cara orangtua mendidik dan memberikan contoh kepada anak-anak. Ketika orangtua menjunjung tinggi nilai-nilai seperti kejujuran, tolong-menolong, dan kerja keras, anak-anak akan menginternalisasi nilai-nilai tersebut dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa tantangan dalam membentuk moral anak bangsa semakin kompleks di era digital ini. Banyak anak-anak yang lebih terpapar dengan konten-konten negatif di media sosial daripada nilai-nilai positif yang diajarkan di rumah. Oleh karena itu, peran keluarga dalam membimbing anak-anak agar mampu memilah informasi dan memperkuat karakter moralnya menjadi semakin penting.
Sebagai orangtua, kita perlu terus memberikan pendampingan, arahan, dan kasih sayang kepada anak-anak agar mereka tumbuh menjadi generasi yang memiliki moral yang kuat dan berkualitas. Seperti yang dikatakan oleh Nelson Mandela, “pendidikan yang paling penting adalah yang diberikan oleh orangtua.” Oleh karena itu, mari bersama-sama memperkuat peran keluarga dalam membentuk moral anak bangsa demi masa depan yang lebih baik.