Menjaga moral anak bangsa di era digital merupakan tantangan yang semakin kompleks di tengah perkembangan teknologi yang pesat. Sebagai orangtua dan masyarakat, kita harus lebih proaktif dalam mengawasi dan membimbing anak-anak agar tetap menjaga moralitas dan nilai-nilai luhur di era digital ini.
Menurut Dr. Erlina Ambarwati, seorang pakar psikologi anak dari Universitas Indonesia, “Peran orangtua sangat krusial dalam menjaga moral anak bangsa di era digital. Mereka harus memberikan pengawasan yang ketat terhadap aktivitas online anak-anak dan memberikan pemahaman yang benar mengenai nilai-nilai moral yang harus dijunjung tinggi.”
Selain itu, guru-guru juga memiliki peran penting dalam membentuk moral anak bangsa. Menurut Dr. Ani Yudhoyono, pendiri Yayasan Anak Bangsa Bisa, “Guru harus menjadi teladan bagi anak-anak dalam menjaga moralitas di era digital ini. Mereka harus memberikan edukasi yang tepat mengenai bahaya-bahaya yang ada di dunia maya dan cara untuk menghindarinya.”
Tidak hanya orangtua dan guru, pemerintah juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga moral anak bangsa. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, “Pendidikan karakter harus diperkuat di setiap tingkatan pendidikan untuk membentuk generasi muda yang memiliki moralitas yang tinggi di era digital ini.”
Dalam menghadapi tantangan menjaga moral anak bangsa di era digital, kolaborasi antara orangtua, guru, dan pemerintah sangat diperlukan. Kita semua harus bersatu untuk memberikan perlindungan dan bimbingan yang tepat agar anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang memiliki moralitas yang baik dan siap bersaing di era digital yang penuh dengan godaan dan tantangan. Semoga upaya kita bersama dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak bangsa.