Menyikapi tantangan pendidikan moral norma masyarakat di era digital memang menjadi hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Dalam era di mana teknologi semakin canggih dan informasi dapat dengan mudah diakses, tantangan moral dan norma masyarakat pun semakin kompleks.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo, pendidikan moral dan norma masyarakat tidak boleh diabaikan dalam era digital ini. “Pendidikan moral dan norma masyarakat merupakan pondasi utama dalam membentuk karakter generasi muda yang tangguh dan berintegritas,” ujarnya.
Namun, dalam realitasnya, pendidikan moral dan norma masyarakat seringkali terabaikan. Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hanya sekitar 20% sekolah di Indonesia yang memiliki program pendidikan karakter. Hal ini menjadi tantangan besar bagi pendidik dan orang tua dalam menghadapi anak-anak di era digital ini.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengintegrasikan pendidikan moral dan norma masyarakat ke dalam kurikulum sekolah. Menurut Profesor Haryati Soebadio, ahli pendidikan dari Universitas Indonesia, “Pendidikan moral harus diajarkan secara konsisten dan terintegrasi dalam setiap mata pelajaran, bukan hanya sebagai pelajaran tambahan.”
Selain itu, peran orang tua juga sangat penting dalam pendidikan moral anak-anak. Menurut Dr. Purwanto, seorang psikolog anak, “Orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Mereka harus memberikan pemahaman yang benar mengenai moral dan norma masyarakat, serta mengawasi penggunaan teknologi oleh anak-anak.”
Dengan kesadaran akan pentingnya pendidikan moral dan norma masyarakat, diharapkan generasi muda di era digital ini dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, “Kita harus menjadi perubahan yang kita inginkan lihat di dunia.” Jadi, mari kita bersama-sama menyikapi tantangan pendidikan moral dan norma masyarakat di era digital agar kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik.